Saya Mengidolakan Bung Karno
D. RUSDIANTO ERAWAN
Besarnya arus keluar masuk pegawai di perusahaannya memberikan satu pelajaran buat Didi untuk lebih berhati-hati menjaga salah satu asetnya itu. Dengan Bung Karno sebagai tokoh idolanya, ia berusaha menjadi pemimpin yang jago berdiplomasi, jago mengelola perusahaan sekaligus juga dekat dengan stafnya. Berikut petikan wawancaranya dengan D. Rusdianto Erawan dari Warta Ekonomi.
Pernahkah Anda merasa melakukan keputusan yang paling baik?Pada waktu saya memutuskan untuk terjun di TI dibandingkan dengan menjadi pilot atau pegawai negeri.
Bagaimana dengan yang terburuk?
Saya rasa tidak ada keputusan yang buruk karena semua itu bagian dari proses dan pengalaman. Jika memang hasilnya buruk, ya merupakan pengalaman.
Apakah Anda mempunyai pengalaman yang tak terlupakan?
Mungkin ketika saya naik haji tahun 1997, saat itu cukup menyentuh. Dengan titel haji yang saya sandang,saya merasa harus lebih berhati-hati berbuat sehingga tidak bertindak hal yang buruk bagi orang lain.
Bagaimana perlakuan Anda terhadap karyawan?
Di Optima, arus keluar-masuk pegawai itu cukup tinggi karena mungkin mereka belum benar-benar hobi
atau sekadar cari pengalaman sampai-sampai ada yang membuat istilah "Ikatan Alumni Optima". Kami punya sekitar 50 karyawan tetap dan sekitar 250 pegawai yang kami pakai jika ada proyek. Yang 50 orang itu sangat saya jaga benar karena mereka adalah aset.
Kalau Anda dapat pindah ke dimensi lain, kira-kira mau menjadi apa?
Saya tetap ingin menjadi Didi Apriadi, tetapi saya berharap kondisi TI di Indonesia sudah mapan seperti di Amerika Serikat.
Untuk tokoh idolanya?
Idola saya Soekarno. Saya melihat visinya ke depan, bagaimana cara hidupnya, bagaimana dia dikagumi banyak orang, kemudian bagaimana cara dia menyatukan
Bisa dikatakan dia mewakili tiga orang. Jago untuk diplomasi ke luar, bisa untuk mengolah negara, dan dekat dengan rakyat.
Sampai saat ini, adakah cita-cita Anda yang belum tercapai?
Saya ingin membuat Optima menjadi salah satu perusahaan TI yang berkelas dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar